Senin, 27 Oktober 2008

Maaf, tolong jangan paksakan

* Maaf cuma itu yang bisa diucapkan.
Maaf, klo aku masih belum bisa kembali bersikap wajar seperti dulu lagi, karena untuk mengembalikan kepercayaan itu rasanya sulit sekali bagiku.
Aku pribadi sebenarnya ga ingin hal seperti ini terjadi, namun telah terjadi dan untuk kembali normal seperti dulu aku perlu proses, perlu waktu. Jangan paksa aku atau orang lain untuk bersikap seperti yang kamu inginkan, karena tiap orang berbeda-beda dan memiliki karakter yang berbeda pula. Akupun ingin menatapmu dengan ramah, memberikan senyuman terindah dan hangat tapi... jangan paksakan aku saat ini untuk berbuat seperti itu. Aku belum mampu!
Aku belum mampu untuk menatap matamu bila sedang diajak bicara, tapi aku ga sanggup!!
Sekarang terserah apa penilaian, klo aku tidak menatap mata bila sedang bicara. Aku ikhlas bila disalahkan dan tidak disukai karena itu tapi tolong, tolong jangan salahkan orang tuaku, karena smua ini ga ada hubungannya dengan orangtuaku. Mereka telah mendidik aku dengan baik sejak kecil sampai sebesar ini. Klo kamu ingin menyalahkan sikapku itu smua kembali ke aku pribadi bukan mereka.
Maaf.... aku masih belum bisa kembali bersikap seperti aku yang dulu ke kamu yang telah membunuh karakterku yang sebenarnya. Dan jangan pula salahkan orang lain, bila sikapku lebih hangat ke mereka dibandingkan ke kamu...


aku bukanlah aktris yang pandai berakting dalam memerankan berbagai peran. Aku bukan kamu!!
Maaf....

3 komentar:

semuacinta mengatakan...

pantesan nggak lulus casting mayat-mayat cinta...

cat maniz mengatakan...

klo pun lulus casting, gw ogah ambil peran. paling jadi mayat doang peranannya, xixixixi...

Ian Hamzah mengatakan...

hey, jgn paksa aku memerankan aisha dooong.... :p
btw, pembunuhan karakter menurutku adalah kejahatan kemanusiaan terbesar, paling keji, dan membuatku tak mengenali diriku sendiri.

semoga ukhti ga mengalami hal yg serupa ini :((